Jum'at, 20 Januari 2012
wah, semakin kusam saja ni wearpack, semangatq mulai luntur..waaa...gaswat, cilaka 12..harus di recharge lg ni. sesuai dengan tagline pertamina "semangat terbarukan" :D.
Wah, sepertinya sya agak terlambat kali ini, waktu sudah menunjukkan jam 7 kurang 2 menit di jam dekat pemberhentian bis karyawan.Ok, sya putuskan untuk jalaan ke MA II FOC II bag instrument. butuh sekitar 15 menit untk sampai di lokasi. di sna sya hanya bertemu pak sukir yg ternyata berulang tahun hari ini. Slamat y Pak, ke 52 katanya. he2..
Sambil ngobrol2 sya kata kunci yg terniang di kepala sya cuma "safeguard", waduh asing banget ni. ok, ternyata teman2 sya baru datang beberapa menit kmudian. setelah semua berkumpul sya kembali mengobrol2 tentang safeguard system dengan pak sumantoro. pertama beliau mencontohkan safeguard system pada sistem unload/loading valve pada pressure tank. rupanya sistem ini belum dikendalikan dengan PLC atau DCS. dan masih menggunakan relay - relay untuk melakukan sekuensialnya. dia memberikan contoh rangkaian dari sekuensial tadi dan memperlihatkan ke kami relay yg digunakan. dengan spek sbb :
- kaki nomor 2&10 sebagai saklar solenoid
- kaki selain itu merupakan common dan kaki NO (Normal Open) & NC (Normal Close)
Ok, alurnya begini :
- terdapat switch NO yg dihubungkan dengan PSL (pressure switch low) dan PSH (pressure switch high)
- PSL akan open ketika pressure < 8kg/cm^2
- angka 8 ditemukan dengan melakukan kalibrasi dengan menyetting screw
- PSH akan open ketika pressure mencapai > 12 kg/cm^2
- PSH dipararel dengan relay kaki common dan NO
- pada rung 2 terdapat relay kaki common dan NO
- akhirnya akan mengenergize solenoid --> unload valve
Jalannya seperti ini :
Udara bertekanan mensuplai tekanan sampai batas 8 kg/cm^2, stelah melebihi akan menswitch PSL jadi close. terus2an mensuplai sampai lebih dari 12 kg/cm^2. kembali menswitch PSH jadi close. setelah itu barulah mengenergize relay yg tentunya merubah R1-1 dan R1-2 menjadi close. dan akhirnya mengenergize solenoid untuk unloading valve nya. dan akhirnya akan secara kontinyu mensuplai udara bertekanan.
jika PSL gagal menswitch tentunya akan berakibat terhentinya supply tersebut.
Wah2 basic sekali men, harus belajar lagi nih.:D
Kemudian sya diajari melakukan troubleshooting jika terjadi kegagalan sistem (trip) oleh pak susanto. wah, cukup cermat beliau membaaca tuluisan dan membuat logic untuk troubleshooting. beberapa pegangan yg dianut :
- rangkaian seri berarti dia logika OR, artinya jika salah satu komponen gagal, maka akan menggagalkan seluruh rung
- rangkaian pararel berarti dia logika AND, akan gagal jika seluruh komponen pararel gagal
tak terasa jam menunjukkan pukul 11.10, saya harus pulang untuk jum'atan (masa jum'atan pake wearpack, malu sama Allah)..
jam 13.30 saya kembali ke MA II. wah2m kebetulan FOC II sedang stop produksi, kami diajak pak sumantoro untuk main2in CV (control Valve).. what'e lucky day..
dengan beberapa senjata kami langsung menuju TKP. di sna sudah ada control valve yg lg nganggur. ok ternyata ada 2 jenis CV :
- Air to Open atau Fail to Close CV (Merah)
- Air ti Close atau Fail to Open CV (Hijau)
dan yang cukup unik, disini kabel hitam untuk kutub (+) dan putih (-), kebalik ya? bingung - bingung.wkwkwkk
skematiknya sbb :
signal (4-20mA)--------------:
-----[I/P]------
compressed air >-----| [positioner]--->---[CV]
------->--------
dengan menggunakan masukkan kami memainkan I/P ,dan setelah kami membuka globe valve (wuih gaya, padahal cuma kran biasa.he2) udara bertekanan segera mensuplai I/P dan positioner. dengan triger arus dari dummy load yg kita pasang kita melihat perubahan pada CV (hijau) sesuai perilakunya. dengan masukan 4 mA(min) CV akan membuka dan dengan masukan 20mA(max) CV akan menutup. sbaliknya untuk CV merah.
ada beberapa jenis positioner.
Kemudian kami mencoba melakukan kalibrasi. dengan mengganti output dari positioner ke resifer yg kita bawa kita dapat mengkalibrasi. dengan menentukan zero (putar pada dpan positioner) dan span (pada belkang positioner).
setelah itu kami diajak untuk melihat2 tipe positioner yg ada :
-smart positioner -->lebih kompak krna sudah terintegrasi dengan I/P
-remote positioner -->bisa dikendalikan jarak jauh. mantap boy
kami menuju ke kontrol lokal untuk mengontrol CV (merah) disana terdapat sistem safeguard. dimana karakter utama dari sistem safeguard adalah adanya transmitter dan adanya solenoid. lg asik2nya diterangin kami ditegur oleh HSE karena tidak memakai masker dan google, well that's end our tour today...
pulang - pulang sudah ada pak susanto yg membawa controller pneumatic baru. sya dioleh2 i oleh mereka manual book dari kontroler ini. Mantap segera digoreng ni.hi2..
Akhir note ini sya mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Sukir, Pak Sumartono dan Pak Susanto yang telah dengan sabar membimbing dan mengajari kami ilmu2 baru, saya doakan semoga Allah SWT membalas dengan yang lebih lagi.. Amiiin :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar