Selasa, 24 januari 2012
Ha2, petualangan di minggu kedua ini dimulai.. melanjutkan orientasi, sambil milih2 mw ambil tema safeguard dimana..
kali ini kami diantar oleh pak sundoro ke Maintenance Area 3 (MA3). kali ini ada yg berbeda, dilihat dari fisiknya bangunan MA3 lebih besar dibanding dengan ke 2 MA yg telah kami kunjungi. benar saja, disini memang memiliki cakupan operasional yang paling luas. Langsung saja kami berkenalan dengan senior2 instrument di sana antara lain : Pak Supri, Pak Rumiyanto, Pak Darwin dan Mas Syaeful (yg nampaknya masih sibuk ngutak - atik switch).
Karena memang sedang banyak pekerjaan disana, maka kami hanya di dampingi oleh 1 orang saja yaitu Pak Supri. Langsung saja beliau menggambarkan flow operasi di papan tulis. sbb :
raw sea water--(p)--[063]---(p)---[053]---(p)----[SWD]----(p)----[054]----(p)---[deaerator]---(p)----[052]
FOCI&FOCII--[057]---(p)----}
Wah2 ternyata MA3 ini menangani masalah utility. kalau diibaratkan manusia di adalah jantung pabrik. dimana semua operasi sangat berghantung pada utility ini. Beberapa Outputnya adalah Uap, Listrik, udara bertekanan dll.
Bentar2.. listrik?? wah, jangan2 di sini punya pembangkitan sendiri??. memang iya, ternyata semua kebutuhan listrik selama proses produksi sampai rumah - rumah dinas di Pertamina menggunakan listrik hasil produksi sendiri. Wah, jadi ngga bakal kena pemadaman bergilir?..oh, tentu ada, yaitu saat beban produksi meningkat. maka yg dikorbankan adalah listrik rumahan. wih2 mantap sekali, kalo dulu sya pernah ke PLTA cirata. untuk pembangkitan saja membutuhkan instrument yg kompleks. lah, disini selain pabrik minyak ada lagi pabrik listrik.ckckckckkck...
Ok, mari kita bahas pembangkitan di sini terlebih dahulu..
Prinsip pembangkitan disini kurang lebih sama seperti siklus termodinamika rankine yg di ajar di kuliah. yah perbedaannya adalah air yg di boiler adalah berasal dari air laut. wah2, pas sekali dengan kondisi geografis cilacap yg dekat dgn laut. Jadi, pertama - tama air laut yg diambil dari segara anakan dipompakan ke tangki 063. kemudian dipompakan lagi ke tangki 053 (tangki disini berfungsi sebagai reservoir).dipompa lagi ke SWD (Sea Water Desalination) untuk di rubah menjadi air tawar. Di sini proses fisika dan kimia berlangsung yg intinya nanti mengubah air asin menjadi air tawar. sisa - sisa air asin tadi diproses kembali sebelum di pompakan kembali ke laut. Instrument yg berperan antara lain:
- Instrument Conductivity, fungsinya untuk mendeteksi konduktifitas dari air itu, apakah ia masih air asin atau tawar. jika asin maka valve akan membuka dan membuang air tadi, dsb.
- Instrument pendukung lain seperti level blowdown, temperature & flow.
Air yang benar - benar tawar tadi kemudian dipompakan ke tangki 054 dan dipompakan lagi ke deaerator untuk menghilangkan O2 yg terkandung disana. tentunya pembuangan O2 untuk menghindari korosi pada komponen proses selanjutnya. kemudian kembali dipompakan ke unit 052 untuk proses generasi listriknya.
Disini seperti biasa, air tadi di kompresi dan dirubah fasenya dengan boiler sampai pada keadaan suhu +-500 C & pressure +- 60 kg/cm^2 disebut HP(high pressure) steam. kemudian di ekspansi di turbin dan gaya dari turbin di koplingkan ke generator. dari sinilah listrik itu di hasilkan. dari ekspansi turbine tadi masih ada tekanan yg cukup tinggi, dibagi 2 yaitu MP(medium pressure) steam sebesar 20 kg/cm^2 dan LP(low pressure) steam sebesar 3 kg/cm^2.
MP steam digunakan untuk preheater pada kolom2 dll. LP steam dialirkan ke kondensat dan digunakan kembali di boiler sebagai medium kerja.
Instrument yg bekerja disini adalah:
pada turbine terdapat sensor vibrasi, untuk mendeteksi vibrasi pada shaftnya dengan acuan akan bagus pada 200mV per miles. konsep fisis yg digunakan di sensor ini adalah induksi magnetik.
Kemudian dari mana bahan bakar untuk memanaskan boiler tadi? ternyata di ambil dari FOC I dan FOC II, yaitu produksi yg fraksinya paling berat, atau berada di bawah kolom. Wah, mantap sekali meen..
Beberapa catatan tambahan:
Valve tube blower, untuk mencegah jelaga - jelaga yg terbentuk hasil dari pembakaran fuel di boiler.
Flame detektor yg terdiri dari sensor infrared & ultraviolet untuk mendeteksi keberadaan api di boiler.
Boiler disini menggunakan BMS (Boiler Management System) sebuah sistem otomasi yg mengatur kerja boiler.
Instrument pada tangki : ATG, pro servo, temperatur indikator, pressure gauge, LSH (level switch), Flow pada pompa & orifice.
PDIC (Pressure Differential Indicator Control) merupakan instrument untuk mengatur delta fuel oil & steam pada dapur2 masak.
Wah2, memang ni aku harus belajar lg dasar - dasar fisis, untuk memahami proses yg terjadi di sini. Memang seorang insinyur fisika dibutuhkan untuk mengontrol seluruh fenomena yg terjadi di industri proses ini, kata pak rumiyanto. yg ternyata beliau juga membimbing calon2 instrument engineer yg sedang training di sini.he2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar